- Peristiwa Bandung Lautan Api. Jelaskan sebab terjadi peristiwa, jalannya peristiwa, beserta foto tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut!
Bandung Lautan Api | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Kemerdekaan Indonesia | |||||||
|
|||||||
Pihak yang terlibat | |||||||
Indonesia | Inggris | ||||||
Komandan | |||||||
Muhammad Toha | Brigadir MacDon |
jalanya peristiwa : Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945. Sejak semula hubungan mereka dengan pemerintah RI sudah tegang. Mereka menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk, kecuali TKR dan polisi, diserahkan kepada mereka. Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR tidak dapat dihindari. Malam tanggal 24 November 1945, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata.
2. Peristiwa Linggarjati. Jelaskan jalannya pelaksanaannya, wakil delegasi
masing-masing negara, dan isi perundingan. Sertakan foto Perundingan
- jalanya perundingan :
Dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda
diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim
Schermerhorn dengan anggota H.J. van Mook,dan Lord Killearn dari Inggris
bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.
- wakil delegasi : Dalam perundingan delegasi Indonesia dipimpin oleh
Perdana Menteri Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Van
Mook.
3. Perundingan Renville. Jelaskan jalannya pelaksanaannya, anggota KTN,
wakil delegasi masing-masing negara, dan isi perundingan. Sertakan Foto
Perundingan
Perundingan
ini terjadi di atas geladak kapal yang dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 ini
menemui jalan buntu. Setelah melalui proses yang lama dan berbelit-belit,
dengan KTN sebagai penengah, pada tanggal 17 Februari 1948 di atas geladak
kapal Renville dilakukan penandatanganan
"Persetujuan Renville". Persetujuan Renville berisi tentang berbagai
macam ketentuan dan syarat mengenai pelaksanaan gencatan senjata dan beberapa
pasal sebagai dasar perundingan politik, kedaulatan Belanda di Indonesia
sebelum terbentuknya Negara Indonesia Serikat dan kedudukan Republik Indonesia
sebagai negara bagian.
-anggota KTN : terdiri
atas tiga negara, dua dipilih oleh negara-negara yang bersengketa dan satu
dipilih untuk bertindak sebagai Ketua Komisi. Dalam hal ini Indonesia memilih
Australia yang mengirimkan Paul van Zeeland sebagai wakil, Richard Kirby dari
Australia, dan kedua negara tersebut memilih Amerika Serikat sebagai Ketua
Komisi yang mengirimkan Prof. Dr.Frank Graham.
- isi perundingan : Negara
Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah
delegasi.
4. Jelaskan dampak perundingan Renville (17 Januari 1948) bagi bangsa Belanda dan dampak bagi Indonesia!
Tanggal
17 Januari 1948 berlangsung konferensi di atas kapal perang Amerika Serikat,
Renville, ternyata menghasilkan persetujuan lain, yang bisa diterima oleh yang
kedua belah pihak yang berselisih. Akan terjadi perdamaian yang mempersiapkan
berdirinya zone demiliterisasi Indonesia Serikat akan didirikan, tetapi atas
garis yang berbeda dari persetujuan Linggarjati, karena plebisit akan diadakan
untuk menentukan apakah berbagai kelompok di pulau-pulau besar ingin bergabung
dengan Republik atau beberapa bagian dari federasi yang direncanakan Kedaulatan
Belanda akan tetap atas Indonesia sampai diserahkan pada Indonesia Serikat.
5. Jelaskanlah faktor-faktor yang memaksa Belanda harus keluar dari
Indonesia! Faktor dari dalam negeri Indonesia dan faktor dari luar
negeri.
a. Faktor dari Dalam
1). Dari dalam negeri Indonesia, Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidak cukup kuat untuk memaksa RI tunduk kepadanya.
2). Perang yang berkepanjangan mengakibatkan hancurnya perkebunan dan pabrik-pabrik Belanda. Untuk menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah strateginya.
3). Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia. Ketika membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin sebuah negara di Jawa maka ditolaknya.
4). Para pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan serangan umum.
b. Faktor dari Luar
PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda. Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan yang menjadi tumpuan perekonomian Belanda. Dengan adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMB yang bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi Indonesia.
1). Dari dalam negeri Indonesia, Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidak cukup kuat untuk memaksa RI tunduk kepadanya.
2). Perang yang berkepanjangan mengakibatkan hancurnya perkebunan dan pabrik-pabrik Belanda. Untuk menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah strateginya.
3). Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia. Ketika membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin sebuah negara di Jawa maka ditolaknya.
4). Para pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan serangan umum.
b. Faktor dari Luar
PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda. Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan yang menjadi tumpuan perekonomian Belanda. Dengan adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMB yang bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar